Nov. 6, 2012
Pagi ini sewaktu mom-n-me-time dengan Little Bug, dia
mengeluarkan playmat dinosaurus yang ada beberapa miniaturnya. Playmat ini kado
ulang tahun dari seorang teman 2 tahun yang lalu, tapi berhubung Little Bug
baru-baru ini saja tertarik dengan dinosaurus, jadi seolah2 baru kali ini
dimainkan dengan makna yg lebih besar daripada dulu ketika dapat kado itu.
Di playmat itu terdapat beberapa nama dinosaurus (sesuai
miniaturnya), dan Little Bug tiba-tiba berinisiatif mengambil salah satu buku
dinosaurusnya dan mencari tahu informasi tentang apa makanan si dinosaurus tsb.
Nah karena dia akhir-akhir ini selalu membaca buku itu, maka dia setengah hafal
letak bagian beberapa jenis dinosaurus tertentu di dalam buku tersebut. Tapi nggak sengaja tercipta sebuah kesempatan untuk saya tadi pagi
mengajak dia untuk mencari letak halamannya dengan melihat pada daftar isi yg
kebetulan ada di bagian depan buku itu. Awalnya dia nggak mau, tapi saya ajak
dia untuk melihat huruf depan dari nama jenis dinosaurus yang dia cari dan
untuk melihat apakah ada di daftar isi atau tidak. Setelah ketemu (kalau
kebetulan ada—nggak semuanya ada), saya tunjukkan nomor halaman dan Little Bug
lalu mencarinya sendiri sampai ketemu.
Selain itu, kami juga membaca buku cerita lainnya ttg
dinosaurus. Kalau selama ini Little Bug selalu meminta saya membaca seluruh
bagian buku dari depan sampai belakang secara berurutan (termasuk paragraf
ringkasan isi buku di bagian sampul belakang buku), maka kali ini saya
membacakan bagian paragraf ringkasan isi buku yg di sampul belakang itu segera
setelah saya bacakan judul bukunya (di sampul depan). Awalnya dia protes,
kenapa yang paling belakang dibaca duluan. Lalu saya jelaskan kalau itu adalah
ringkasan isi buku, yg bisa membantu kita untuk memutuskan apakah mau/tidak membaca/meminjam/membeli
buku itu tanpa melihat langsung seluruh isi bukunya. Saya contohkan saja kalau
di toko buku bagaimana, dengan kondisi buku disegel plastik. Atau kalau saya
mau beli buku online.
Memang, ini adalah pembelajaran sederhana. Namun menurut
saya penting untuk tidak dilupakan di era yang serba gadget & mesin pencari
ini. Kita memang dimanjakan dengan teknologi search engine yang akan mencarikan apa saja yg kita inginkan hanya
dengan sebuah click, apalagi bisa
sedetil yang kita inginkan. Semuanya dijabarkan dalam 1 layar, tanpa batas. Click artikel yang satu, kalau tidak ada
informasinya, tinggal click artikel
lainnya pada daftar, terus saja begitu dengan hanya modifikasi kata kunci saja.
Sedangkan pada buku, tidak ada satu buku yang memuat segalanya, dan butuh usaha
lebih untuk mencari informasi yang kita inginkan. Itu yang Little Bug sadari
ketika buku dinosaurusnya yg satu (dengan gambar kartun dan cerita yang
sederhana) ada informasi ttg spesies dinosaurus tertentu, sedangkan di buku
yang satunya lagi tidak (padahal terkesan lebih lengkap, nah ternyata tidak
jaminan, toh?). Ini masih belum masuk pembahasan tentang cara mencari topik via index belakang buku dan cara membaca kamus yah, hahaha... ntar insyaaAllah seiring dengan perkembangan bahan bacaan dan usia Little Bug :)
Proses mencari halamanyang satu-demi-satu membolak-balik
kertas halaman buku juga terlihat sebagai suatu hal yang old-school-ish jika dibandingkan gerakan swipe yg luwes pada permukaan tablet. Di sini Little Bug juga
mengasah keterampilannya meng-handle halaman
buku dengan jenis bahan yang berbeda-beda. Dari dulu berupa boardbook kokoh
waktu bayi (digigit, diemut, dibanting, diraba-raba), kertas mengkilap yg agak
tebal, kertas majalah, sampai kertas yang tipis di buku “kuno” milik saya dulu
waktu kecil. Dan dia benar-benar harus memperhatikan angka halamannya, karena nggak
ada tuh loncatan langsung ke halaman tertentu dengan hanya mengetikkan nomor
halaman itu. It takes time, perseverance, and number skills.
Well, this is just how my family does things. We are a
book-lover family and we try to grow a love of reading in our 2 kids. We are
not anti-technology or anything, but we simply choose to give our kids gadgets
later on in their life, minimalizing their use in their early years. Yes, they’ve seen and used tablets before (not ours, but relatives’ and friends’—only
took them a few minutes to figure out and catch on how to use them). And si
Hubs & I do use a computer/laptop in our daily life, we read a lot of
articles/journals/e-books as much as our eyes permits (they tire more than real
books). We also use the search engines with Little Bug on various topics, just to complete the books that we have/don't have.We have a TV set too, but used only if they feel like watching cartoons/certain TV shows/DVDs. But other than that, it’s just basic minimal-electronic,
hands-on learning materials for the kids. Oh, Little Bug hasn’t uttered the
words “I’m Bored” or “I don’t know what I can do” until now... so there’s my
gadget-free gurantee that gadget-based entertainment is not essential to kids’ “fun”
or well-being.... :)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.