(Agustus 2013)
Ini adalah “field trip” pertama keluarga kami setelah
memutuskan untuk homeschool. Little Bug dari kecil selalu terpesona dengan truk
pemadam kebakaran. Itu adalah salah satu kata-kata pertamanya di Jepang dulu, “kako-kako” (sebenarnya pronounciation
campuran Bhs. Jepang & bahasa anak kecil dari kata-kata “patrol car”,
diatribusikan pada bunyi dari sirine mobil polisi dan truk pemadam kebakaran. Yang punya anak
cowok dan tinggal di Jepang, pasti akan sangat familiar dengan kata-kata ini,
hehehe). Di dekat tempat tinggal kami dulu ada 2 markas pemadam kebakaran, dan
Little Bug selalu suka melihatnya kalau kita pergi jalan-jalan naik sepeda.
Kecintaan itu berlanjut hingga di Indonesia, walaupun relatif lebih jarang kami
temui dan dengar sirinenya kecuali kalau kebetulan lagi lewat di jalan raya. Di
Kidzania, menjadi pemadam kebakaran adalah yang paling pertama Little Bug
lakukan, dan dia sangat sangat terkesan!
Nah, untuk membuatnya semangat ber-homeschool, saya
inisiatif untuk mengajaknya berkunjung ke markas damkar di Bogor. Kebetulan
nggak jauh-jauh amat dan akhirnya saya beranikan diri untuk mampir sebentar
untuk membuat janji dengan petugas di sana. Ada kejadian lucu, mereka sempat
bingung ketika saya bilang kalau Little Bug “sekolahnya di rumah”—beberapa kali
petugas piketnya bilang “Udah Bu, ke kantor aja untuk bikin surat kunjungan,
tinggal sebut dari TK mana...” dan mereka baru ngeh kalau kami benar-benar sekolah di rumah setelah beberapa kali
dijelaskan. Jadinya masuk kategori kunjungan keluarga, nggak perlu pakai
surat2an, tinggal janjian hari Sabtu berikutnya dengan salah satu petugas
piketnya.
Naah, tiba deh hari Sabtu pagi berikutnya, kami janjian
datang jam 10 pagi. Si Hubs yang tadinya masih nggak tau what-to-expect dari kunjungan ini lama-lama terkesan juga...
alhamdulillah pas lagi nggak ada panggilan darurat apa-apa jadi semua petugas
damkar yg lagi piket turun tangan menunjukkan ke Little Bug seluk beluk
truk, peralatan, dan berbagai
perlengkapan petugas damkar.
Dengan baik hati, petugas menyalakan truk dan Little Bug
naik ke dalam ruang kemudi. Pertama-tama dia langsung mencoba memakai helm
damkar, hehehe.. biar serasa petugas
damkar betulan, pak petugas menyalakan sirine sebentar (dan juga membunyikan klakson,
beuh!) dan mengajaknya mendengar percakapan melalui radio HT di truk. Selesai
dari ruang kemudi, mereka lalu naik ke atas atap bagian belakang truk untuk
melihat perlengkapan pemadaman di atas sana (berupa selang-selang besar, alat
penyemprot, dan juga ada tangga yg tinggi banget itu di truk lainnya), kemudian
turun kembali dengan cara seorang damkar menyelamatkan korban kebakaran yang
terjebak dari lantai atas gedung (digendong di punggung, piggy-back style). Tak lupa Little Bug ditunjukkan alat pemompa
air yang tersedia di dalam kompartemen truk, jadi kalau-kalau tidak ada hidran air di
lokasi kebakaran, petugas damkar bisa langsung menyedot air dari saluran
air/sumber air terdekat, selain mengandalkan pasokan air yang terdapat di truk
itu sendiri.
Little Bug setelah itu mencoba 2 buah seragam damkar: seragam
pemadaman biasa dan seragam yang anti-api. Walaupun kegedean, tapi senyumnya Little
Bug lebih besar lagi :D Dan paling seru adalah ketika saya dan Little Bug
sama-sama mencoba menyemprotkan selang air (ke pohon di sebelah markas ya,
hehehe). Rasanya... berattt! Itupun baru pakai diameter selang dan ujung selang
(nozzle) yang paling kecil.. apalagi
selang yang besar dengan nozzle yang lebih besar pula.. masyaaAllah!
Terakhir adalah foto bersama para petugas damkar yang baik
hati.. ada yang muda, ada yang senior.. tapi semuanya sangat berdedikasi pada
profesinya. Kami mengajarkan pada Little Bug bahwa semua profesi adalah mulia
selama itu membawa manfaat dan kebaikan untuk orang lain, sehingga kita harus
menghormati siapa saja yang kita temui terlepas apapun profesi mereka. Terima
kasih, Pak petugas damkar... dedikasi Anda sungguh mengagumkan! Pantang pulang sebelum padam!
*selama Little Bug exploring, Si Hubs dan saya gantian ikut mendampingi dan gantian juga ngobrol-ngobrol dengan petugas damkar di sana. Kami ikut belajar juga tentang tugas-tugas dan suka-duka para petugas damkar, sehingga bisa lebih menghargai profesi yang penuh dedikasi ini. Tak kenal maka tak sayang, bukan? Hehehe...
Kereeeen!!! Suatu saat nanti saya juga mau ngajak si abang ke markas damkar, soalnya dia sangat terobsesi sama truk pemadam kebakaran :D.
ReplyDeleteWaa... semoga bisa tercapai ya! Pasti si abang senan banget klo bisa mengunjungi langsung damkar kesukaannya ;)
Delete